Friday, March 16, 2018

Menilai Kebutuhan Usaha dan Proses Pertumbuhan (Usaha Selai Srikaya)

PENDAHULUAN
BAB I

1.1  Latar Belakang Masalah
Sekarang ini, sudah banyak kita saksikan orang yang selalu berusaha namun tidak pernah berhasil dalam usahanya, diantara penyebabnya adalah kurangnya ketekunan, persiapan, dan manajemen usaha yang baik. Sehingga tidak heran terkadang usaha tersebut harus berhenti ditengah jalan karena kehabisan modal. Oleh sebab itu, sebelum mendirikan usaha salah satu hal yang sangat penting dilakukan adalah mengetahui kebutuhan usaha yang akan kita dirikan dan mengkalkulasi dana yang dibutuhkan ketika mendirikan usaha yang sesuai dengan kondisi keuangan kita.
Pendirian suatu usaha berkaitan erat dengan penyediaan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan usaha. Kebutuhan usaha yang diperlukan mulai dari persiapan perusahaan berdiri sampai beroperasi. Dengan kata lain, kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan untuk mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan beroperasi.
Dengan diketahuinya total kebutuhan usaha, maka dapat pula diketahui beberapa kekurangan dana yang dimiliki sekarang ini. Untuk menutup kekurangan biaya kebutuhan usaha tersebut maka dapat dicarikan berbagai sumber dana, baik dari modal sendiri maupun modal pinjaman (modal asing). Namun biasanya untuk usaha yang baru berjalan, pihak perbankan sulit atau bahkan tidak mau meminjamkan modalnya.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai “Menilai Kebutuhan Usaha dan Proses Pertumbuhan”




1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apa pengertian dari kebutuhan usaha?
2.      Berapa biaya kebutuhan usaha yang diperlukan ?
3.      Bagaimana contoh penerapan kebutuhan usaha?
4.      Berasal darimana sumber Modal usaha selai srikaya ?
5.      Bagaimana proses pertumbuhan usaha selai srikaya?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengetian kebutuhan usaha.
2.      Untuk mengetahui berapa biaya kebutuhan usaha yang diperlukan.
3.      Untuk mengetahui contoh penerapan kebutuhan usaha.
4.      Untuk mengetahui sumber modal usaha selai srikaya.
5.      Untuk mengetahui proses pertumbuhan usaha selai srikaya.
1.4  Manfaat Penulisan
1.     Membantu mahasiswa untuk menambah pengetahuan tentanmenilai kebutuhan usaha dan proses pertumbuhan.
2.    Membantu mahasiswa dan pembaca lainnya untuk sadar pentingnya mempelajari menilai kebutuhan usaha dan proses pertumbuhan.
3.      Menyelesaikan tugas mata Kuliah Kewirausahaan.






PEMBAHASAN
BAB II
2.1 Pengertian Kebutuhan Usaha
Kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan untuk mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan beroperasi. Kebutuhan usaha yang diperlukan terdiri dari beragam jenis tergantung dari bidang usaha masing-masing perusahaan. Artinya, jenis dan jumlah kebutuhan antara satu bidang dengan bidang yang lain jelas berbeda. Misalnya, bidang usaha Perkapalan memerlukan jenis dan jumlah kebutuhan usaha yang berbeda dengan bidang pertanian.
Baik jenis maupun jumlah kebutuhan usaha memerlukan penilaian secara benar dan akurat. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan pada saat usaha hendak dijalankan. Kekurangan dalam kegiatan usaha akan menyebabkan adanya penambahan biaya dan kelebihan dalam kegiatan usaha akan mengakibatkan ada yang mubazir dan tidak bermanfaat sehingga pengeluaran biaya menjadi berlebihan. Maka dari itu, Penyusunan kebutuhan ini harus dilakukan secara benar sehingga tidak ada yang ditinggalkan.
Apabila jenis-jenis kebutuhan usaha disusun secara lengkap, maka langkah selanjutnya ialah menentukan komponen harga dari setiap jenis kebutuhan usaha. Harga pada setiap jenis komponen usaha yang ditetapkan harus benar-benar sesuai dengan harga pasar. Hasil penilaian kebutuhan usaha dapat disusun secara rinci sehingga terlihat secara jelas apa saja jenis kebutuhan usaha yang diperlukan. Selain itu, dapat diketahui jumlah biaya setiap komponen dan pada akhirnya dapat dihitung total biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan atau menjalankan usaha tersebut.
Dengan diketahui total kebutuhan usaha, dapat diketahui berapa kekurangan dana yang dimiliki sekarang ini. Untuk menutup kekurangan biaya kebutuhan usaha tersebut dapat dicarikan dari berbagai sumber, baik dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Pada dasarnya untuk usaha yang baru berjalan, pihak perbankan tidak akan memberikan pinjaman modalnya, namun pihak perbankan hanya mau membiayai usaha yang sudah berjalan baik. Oleh karena itu, untuk usaha yang baru jika mengenai kebutuhan dananya dapat diperoleh dari modal sendiri atau pihak lainnya. Modal sendiri dapat berupa penyetoran modal dari pemegang saham atau dari modal sumbangan.

2.1 Biaya Kebutuhan Usaha
Apabila sudah mengetahui jenis dan jumlah kebutuhan usaha, maka kita dapat membuat rencana anggaran untuk memulai suatu usaha yang berjalan selama beberapa periode. Besarnya dana yang akan digunakan untuk menutup biaya dan jenis-jenis biaya yang diperlukan dibuat secara rinci berdasarkan harga saat ini. Rincian komponen jenis kebutuhan dan total biaya yang dikeluarkan ini dikenal dengan nama biaya kebutuhan usaha. Banyaknya jenis dan jumlah yang digunakan untuk kebutuhan usaha disesuiakan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Artinya komponen biaya kebutuhan usaha tergantung dari jenis usahanya.
Secara garis besar jenis-jenis komponen kebutuhan usaha meliputi:
a.       Biaya prainvestasi
Biaya prainvestasi adalah biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam rangka memulai suatu usaha. Jenis biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini seperti biaya survei lapangan, biaya pembuatan studi kelayakan, pengurusan izin-izin, pembersihan lahan serta biaya lainnya.
b.      Biaya pembelian aktiva tetap
Biaya pembelian aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap yang berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Biaya pembelian aktiva tetap berwujud adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli aktiva tetap seperti pembelian tanah, pendirian bangunan, pembelian mesin-mesin atau peralatan, pembelian kendaraan operasional, pembelian inventaris kantor, seperti meja, kursi, dan komputer. Sementara aktiva yang tidak berwujud terdiri dari hak paten,franchising (waralaba), merek dan lainnya.

c.       Biaya operasional
Biaya yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan adalah sejumlah dana yang digunakan untuk mejalankan kegiatan usaha yang sedang berjalan. Biaya operasional meliputi gaji karyawan, upah, biaya listrik, biaya telepon, air, biaya pemeliharaan, pajak, premi asuransi, biaya pemasaran, dan biaya-biaya lainnya.[1]

2.3 Contoh Kebutuhan Usaha
Setelah kita merinci komponen kebutuhan usaha, selanjutnya kita akan memasukkan nilai rupiah yang dibebankan pada setiap komponen ke dalam suatu daftar atau tabel. Tujuannya agar mudah dibaca dan dipahami serta dianalisis kebenaran dan keakuratannya. Hal ini juga dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan persiapan pendirian dan menjalankan suatu usaha.
Berikut ini contoh kasus menilai biaya kebutuhan usaha yang dikeluarkan jika kita hendak mendirikan atau menjalankan usaha Selai Srikaya di rumah.
No
Kebutuhan Usaha
Jumlah Per bulan (Rp)
1
Biaya prainvestasi
-
2
Biaya pembelian aktiva tetap (Peralatan)
-

a.       Wajan
Rp 75.000

b.      Baskon Besar
Rp 35.000

c.       Baskon Kecil
Rp 15.000

d.      Spatula
Rp 10.000

e.       Sendok
Rp 5000

f.       Saring
Rp 5000
3
Biaya operasional (Perlengkapan)
-

a.       Telur 10 Papan
Rp 350.000

b.      Kelapa
Rp 150.000

c.       Gula
Rp 180.000

d.      Minyak Pisang
Rp 35.000

e.       Tepung Terigu
Rp 16.000

f.       Tepung Ubi
Rp 14.000

g.      Perwarna Makanan
Rp 8.000

Total Biaya pembelian aktiva tetap
Rp 145.000

Total Biaya operasional
Rp 753.000

Total Modal Awal Kebutuhan Usaha
Rp 898.000
Keterangan Tabel :
Tabel ini hanya kusus untuk modal awal saat usaha dimulai, dan jika untuk bulan-bulan selanjutnya hanya digunakan Biaya operasional untuk memenuhi segala kebutuhan usaha.

2.4  Sumber Modal Usaha Selai Srikaya
Sumber modal usaha selai srikaya berasal dari pemiliknya atau biasa dikenal dengan modal sendiri. Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik usaha, baik itu dari modal sumbangan ataupun hibah pihak lain. Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga. Kemudian, tidak ada kewajiban untuk mengembalikan modal yang telah digunakan. Kerugian menggunakan modal sendiri adalah jumlahnya sangat terbatas dan relatif sulit untuk memperolehnya.

2.5  Proses Pertumbuhan Usaha Selai Srikaya
Perlu anda ketahui, potensi dari pasar selai di tanah air terus mengalami peningkatan, didukung oleh menjamurnya industri roti yang menjadikan selai sebagai salah satu pelengkap utamanya. Pada dasarnya, produk selai sering dikonsumsi masyarakat secara bersamaan dengan roti tawar, yaitu dengan mengoleskannya di bagian atas permukaan roti. Selain itu, selai juga sering dimanfaatkan sebagai salah satu isi pada roti, dekorasi cake, pelengkap es krim, kue-kue kering, hingga tambahan dekorasi pada yoghurt.
Selai srikaya adalah selai yang bukan berasal dari buah segar seperti lazimnya selai, melainkan terbuat dari santan, telur, gula dan diberi aroma daun pandan atau vanili. Adonan santan dan telur dimasak dengan api kecil perlahan hingga mengental dan beremulsi dengan minyak santan hingga rasanya gurih manis dengan aroma kelapa yang wangi. Warna selai srikaya ialah kuning kecokelatan dengan tekstur yang kental.
Di Aceh, tepatnya di salah satu desa yang terletak di kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar terdapat beberapa keluarga yang berprofesi sebagai pembuat selai srikaya. Salah satu pembuat selai srikaya ialah Ibu Nurma (47 Tahun) yang telah menjalani profesi ini sejak tahun 2011 dan masih menjalankan usaha ini dengan keluarganya.
Tabel Proses pertumbuhan usaha selai srikaya Ibu Nurma yang dihitung  selama 10 bulan ke belakang, yakni dari bulan Januari sampai Oktober 2017.
No
Bulan
Jumlah Pendapatan
1
Januari
Rp 2.250.000
2
Februari
Rp 2.250.000
3
Maret
Rp 2.250.000
4
April
Rp 2.250.000
5
Mei
Rp 2.700.000
6
Juni
Rp 4.050.000
7
Juli
Rp 2.500.000
8
Agustus
Rp 2.350.000
9
September
Rp 2.300.000
10
Oktober
RP 2.300.000

Total Pendapatan 10 bulan
Rp 25.200.000

Cara Mencari Pertumbuhan Usaha Selai Srikaya
Bulanke 2 sampai 4
2.250,000 – 2.250,000  × 100%
            2.250,000
= 0%
Bulan ke 7
2.250,000 – 4.050.000× 100%
          4.050,000
-1.550,000,00× 100%
      4.050,000
= 24,90%
v  Bulan ke 5
2.700,000 – 2.250,000 × 100%
2.250,000
450.000,00× 100%
    2.250,000
= 20%
v  Bulan ke 8
2.350,000 – 2.500,000× 100%
2.500,000
-150,000,00× 100%
      2.500,000
= -6%
v  Bulan ke 6
4.050,000 – 2.700.000× 100%
2.700,000
1.350,000,00×100%
2.700,000
= 50%
v  Bulan ke 9
2.300,000 – 2.350,000× 100%
2.350,000
50.000,00× 100%
   2,350,000
= -2,12%





Tabel pertumbuhan usaha selai srikaya Ibu Nurma yang dihitung  selama 10 bulan ke belakang, yakni dari bulan Januari sampai Oktober 2017 (Dalam bentuk persentase).
NO
BULAN
PENDAPATAN
PERTUMBUHAN (%)
1
Januari
2.250,000
-
2
Februari
2.250,000
0%
3
Maret
2.250,000
0%
4
April
2.250,000
0%
5
Mei
2.700,000
20%
6
Juni
4.050,000
50%
7
Juli
2.500,000
-24,90%
8
Agustus
2.350,000
-6%
9
September
2.300,000
-2,12%
10
Oktober
2.300,000
0%




PENUTUP
BAB III
3.1  Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpula jika kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan untuk mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan beroperasi. Kebutuhan usaha yang diperlukan terdiri dari beragam jenis tergantung dari bidang usaha masing-masing perusahaan. Hasil penilaian kebutuhan usaha dapat disusun secara rinci sehingga terlihat secara jelas komponen-komponen kebutuhan usaha yang diperlukan. Kemudian, dapat diketahui pula jumlah biaya setiap komponen yang dibutuhkan untuk mendirikan atau menjalankan usaha tersebut. Dengan diketahuinya total kebutuhan usaha,kita dapat mengetahui  berapa kekurangan dana yang kita miliki sekarang ini dari total kebutuhan usaha. Jenis dan jumlah yang digunakan untuk kebutuhan usaha disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan.
Sumber modal usaha selai srikaya berasal dari pemiliknya atau biasa dikenal dengan modal sendiri. Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik usaha, baik itu dari modal sumbangan ataupun hibah pihak lain. Untuk proses pertumbuhan selai srikaya Ibu Nurma tidak tumbuh secara signifikan, namun masih relatif stabil. Dimana pendapatan yang diperoleh Ibu Nurma masih belum mengalami peningkatan yang signifikan dan masih berada pada tahap yang relatif stabil setiap bulannya, tanpa mengalami penurunan. 


DAFTAR PUSTAKA

Assauri, N. 2009. Manajemen Pemasaran (edisi 1 cetakan 6). PT. Kerja Grafindo Persada, Jakarta.
Kasmir. 2013. Kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.




LAMPIRAN

Nama Usaha                : Selai Srikaya
Nama Pendiri Usaha   : Nurma
Nomor Handphone     :  xxx xxx xxx xxx
Alamat Usaha             : Jl. Tengku Hasan di Bakoy, No. 1, Kec. Ingin Jaya, kab. Aceh Besar
Mitra Usaha                : Solong Mini 4
Nomor Handphone     : xxx xxx xxx xxx
Alama Mitra Usaha     : Lampineung, Banda Aceh


Susunan hasil interview dengan Ibu Nurma Pengusaha Selai Srikaya
No
Pertanyaan
Jawaban
1
Apa saja yang anda butuhkan dalam membangun usaha?
Dalam membangun usaha tentunya yang sangat diperlukan adalah modal, bahan baku utama serta bahan baku pelengkapnya.
2
Berapa modal awal yang diperlukan untuk bisa mendirikan atau menjalankan usaha tersebut?
Modal awal yang diperlukan untuk bisa Mendirikan usaha ini kurang lebih sekitar Rp 898.000. Namun pada saaat usaha sudah berjalan satu bulan, maka bulan selanjutnya anda tidak membutuhkan lagi dana sebesar Rp 898.000, akan tetapi anda hanya membutuhkan modal sebesar Rp 753.000 untuk bisa menjalankan usaha selai srikaya ini. Modal Usaha Rp 753.000 digunakan untuk keperluan biaya operasional kegiatan usaha selai srikaya.
3
Apakah memerlukan tempat khusus dalam proses menjalankan usaha tersebut ?
Dalam menjalankan usaha ini sama sekali tidak memerlukan tempat khusus, karena saya hanya memanfaatkan rumah sebagai tempat untuk memproduksi selai srikaya.
4
Berapa lama anda sudah menekuni atau menjalankan usaha selai srikaya tersebut ?
Saya sudah menekuni usaha selai srikaya kurang lebih hampir 6 tahun.
5
Bagaimana proses pertumbuhan usaha anda?
Kalau pertumbuhan usaha selai srikaya milik saya memang belum tumbuh secara maksimal, namun pada saat bulan Ramadhan produksi selai saya menjadi semakin meningkat karena banyak sekali permintaan selai srikaya, baik itu dari kerabat, tetangga maupun pengusaha lainnya yang ingin berjualan saat bulan Ramadhan.
6
Apakah dalam menjalankan usaha ini memerlukan modal yang besar?
Dalam menjalankan usaha ini sama sekali tidak membutuhkan modal yang besar, karena bahan yang digunakan untuk kegiatan usaha ini bisa diperoleh dengan biaya yang cukup terjangkau. Selain itu, Bahan untuk pembuatan selai juga bisa digunakan hingga berulang kali.
7
Dari mana anda memperoleh modal awal dalam memulai usaha tersebut?
Pada saat memulai usaha ini, saya menggunakan modal sendiri untuk membeli semua kebutuhan usaha selai srikaya yang saya tekuni ini.
8
Berapa pendapatan yang bisa anda peroleh dari usaha sile srikaya setiap bulannya ?
Setiap bulannya saya bisa memperoleh pendapatan kurang lebih sekitaran Rp 2.250.000.
9
Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk bisa memperoleh kembali modal yang telah di keeluarkan dalam mendirikan usaha tersebut?
Untuk bisa memperoleh kembali modal yang telah dikeluarkan maka saya membutuhkan waktu kurang lebih 12 hari.
10
Dimanakah anda menjajakan usaha anda tersebut?
Biasanya saya menjajankan usaha sile srikaya ini pada warung kopi, dengan cara bertanya kepada pemilih kedai kopi apakah saya boleh meletakkan jualan saya disini. Kalau boleh, maka saya akan meletakkan jualannya saya diwarung tersebut. Warung kopi yang sudah bersedia bekerjasama dengan saya salah satunya ialah Solong Mini Lampineung. Selain itu, saya juga menjual selai srikaya ini dirumah serta juga menerima order pesanan dari kerabat, teman, saudara ataupun berbagai tempat lainnya.


Gambar Proses Pembuatan Sile Srikaya


Gambar Bahan-Bahan
Gambar Pembuatan Selai Srikaya

Gambar Proses Memasak Selai Srikaya


Gambar Selai Srikaya Hampir Matang 

Gambar Selai Srikaya Sudah Matang

Gambar Mitra Usaha Solong Mini




[1] Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 82-83.

No comments:

Post a Comment